Kompas

Jawa Pos

Media Indonesia

Koran Tempo

Republika



Gatra

Femina

Matabaca

Noor

Annida





Sabtu, 19 Januari 2008
KELOK JALAN
semoga masih ada perjumpaan
di lain kota, buat sunlie thomas alexander

malam itu, malam kedua pertemuan kita
di sebuah kota yang paling menyesakkan
tibatiba kau memaksakan sebuah pelukan
kau paksakan sebuah rengkuhan
“ah, pelukan yang tak romantis” ujarku
mau seperti apa, begitu tanyamu
tapi aku tak mau lagi mengukir kenangan di kota ini

malam itu, ketika kelam hampir abadi
kita susuri trotoar demi trotoar di malam penuh bulan
ketika tubuh lelahku bersandar di sebuah tugu
kau masih sempat membisikkan
“kau tetap gadis bungaku”aku hanya tersenyum dan memberikan
segelas kopi manis yang hampir dingin
“minumlah, aku tak kuat lagi”

malam itu, kita temui pagi bersama dua puisi
kau melantunkan bait
bait dengan mata menghadap langit
sementara asap gerbong kereta terpaut pada
cerita yang tak habis diumbar
tentang sesuatu yang kau rindukan

kita pun berpisah di pertigaan sawo jajar
kau melaju kencang
menerobos pagi yang hampir buta
“aku tak mau mengukir kenangan di kota ini”
bisikku pada kelok jalanan yang menelanmu

SudutBumi, 2007

Label: