Sabtu, 26 Januari 2008
KERING
mengering sudah ilusimu musim dinginya musim dingin diulang dalam gemeretak gigi gilanya musim beku bertanduk! semua mimpi menyedot matahari riwayat puisi dibalik ilusi minimalisnya bertabur kata sunyi, mimpi dan ilusi siapa yang berani mendongeng kisah cinta? tanpa prosa ditanggungnya sajak berpelangi ketika kalian masih memeluk ide sastrawangi menjelmalah puisi-puisi anti penindasan menggema dalam gaungnya kemiskinan pernah dibacanya puisi di sanggar pocis di lorong duapuluh tanjung periok pada protesnya kaum yang termajinalkan menggema dalam gaungnya kepedihan batinya nyala api perlawanan semakin tajam menyayat luka sejarah bangsanya, bernanah! sejarah pertumpahan darah dari masa ke masa ratusan tahun bangsanya dikuasai para maling dan garong metafor kekuasaan nyatanya berubah kulit doang! angka pengangguran memanjat tembok birokrasi siapa yang punya uang punya kekuasaan semua urusan memakai uang tunai bah! kantor pemerintah dipenuhi calo bergaya ambtenaar dan ra'yat miskin semakin dibikin miskin abis-abisan kering sudah mimpi basah! Amsterdam, 24/12/2005 Label: Heri Latief |
posted by danaupuisi at 23.26
