Minggu, 03 Februari 2008
BENDERA KUNING Serak gagak takluk menawar maut membawamu kembali. Bendera kuning luluhkan pertemuan langit memerah melayu bunga yang rekah di dasar dada. Air mata mengalir dari tepian tebing hingga mata memutih tulang ini terasa perih. Aku harus merelakanmu lepas menuju relung sunyi di bumi. Kidung angin kuning mengunci telinga juga waktu para ziarah. di atas rebah tanah. Bendera kuning berkibar mata ini kian gemetar. Bandung, 2007 Label: dian hardiana |
posted by danaupuisi at 12.10
