Kompas

Jawa Pos

Media Indonesia

Koran Tempo

Republika



Gatra

Femina

Matabaca

Noor

Annida





Jumat, 28 Maret 2008
Rayuanku
Ini hari kasih sayang, Sayang..
Kenapa ada mendung bergayut di dua gemawan yang selalu
merajukku lembut saat cemburu? Musim hujan masih jauh.
Sumur-sumur kita pun penuh. Apakah ada bandang yang rindu
mandi di telaga matamu?

Ini hari kasih sayang, Sayang..
Kenapa ada tanah yang bergunduk di dua gua tempat rayuanku
sembunyi dan semadi? Suara kubur masih hening. Tebing-tebing
kita tiada patah. Apakah ada kerikil yang mabuk pasir di antara
padang keningmu?

Ini hari kasih sayang, Sayang..
Kenapa ada pelangi terbalik di dua kutub cakrawala menyerupa
langkahku yang henti dalam renung? Langit masih tinggi.
Awan-awan kita pun gemuk. Apakah ada warna hijau yang lupa
hadir antara biru dan kuning di merah bibirmu?

Aku nyanyikan lagu kita dari sederai gundah..
Dalam sebait rindu yang mustahil dibabat..


Ini hari kasih sayang, Sayang..
Dingin yang tepat untuk kita meramu sayang..
Berbintang-bintang sayang..



Jakarta, Februari 2008

Label: