Jumat, 28 Maret 2008
Lenguh
lenguh panjang serdadu memecah maut malam lalu berseru semut-semut telungkup mengadu tubuh di hulu pekik yang melajang kutakik janji perawan si gadis manja sebab cintaku hanya berpaling pada kematian butir-butir darah beku menggenang seabad paralihan gigil melesat ke pesawangan dedaun teh berguguran di lereng dingin perbukitan pagi menenggak kopi bunga desa telanjang mandi dan kabut menggertak hati hari terlampau begitu saja tegar perjaka hanyut terhempas di kerinduan batu hirup kencang renungku aroma lada serta asap tungku beranjak ke masa lalu kepenatan menantimu hitunglah titik peluh di tiap persimpangan patah sebab tikam jejak hanyalah perih tentang ruang yang baru saja kau tinggalkan 2007 Label: Azan |
posted by danaupuisi at 14.21
